Fantastic F-one
Cabe Hibrida Fantastic F-1 adalah varietas cabe dengan type buah medium, rasa pedas tinggi, buah lebat dengan ukuran daun sempit, mudah perawatan, hemat pupuk kimia, toleran hama&penyakit dan produksi tinggi serta tahan simpan. Varietas ini bisa menjadi solusi anda dalam bertanam cabe merah besar, hubungi petugas fantastic setempat.
Kamis, 09 Agustus 2012
Senin, 23 April 2012
Terbaru Segera Rilies
CABE HIBRIDA SABER F1
* Buah Bobot & Besar
* Panen 85 hst
* 1 Kilo (isi 50-55 Buah)
* Tahan Patek/AnthracnoseJumat, 30 Maret 2012
Defisiensi Unsur Hara
A.
Defisiensi unsur Nitrogen
Nitrogen
diperlukan tanaman sebagai komponen pembentuk protein (termasuk enzim),
klorofil, dan bahan-bahan lain di dalam tanaman. Oleh karena itu kekurangan
nitrogen akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak normal, dari
berbagai faktor dalam waktu yang sama. Pembentukan klorofil yang tidak optimal,
akan mengakibatkan proses fotosintesis menjadi tidak optimal.
Ketidak-tersediaan enzim yang diperlukan pada reaksi fisiologi tanaman
menyebabkan proses pertumbuhan terhambat.
Gejala kekurangan
Secara fisik
gejala kekurangan nitrogen dapat dilihat pada pertumbuhan tanaman yang sangat
lambat, berwarna hijau pucat. Daun bawah berubah warna menjadi kuning atau
coklat muda. Ruas batang memendek dengan diameter yang mengecil.
Pencegahan
Pemberian pupuk dasar yang cukup mengandung nitrogen, seperti ZA dan Urea.
Pemberian pupuk nitrogen ini tidak boleh berlebihan karena dapat mengakibatkan
tanaman menjadi sukulen. Di lapangan sangat
jarang diketemukan tanaman budidaya yang terserang defisiensi unsur
nitrogen, karena pupuk yang mengandung
nitrogen merupakan jenis pupuk yang paling banyak dipakai petani oleh sifatnya
yang cepat diserap tanaman, sehingga reaksi penggunaannya cepat terlihat.
Dengan sifat reaksi pupuk yang cepat tersebut, gejala kekurangan nitrogen dapat
diatasi meskipun terjadi pada saat tanaman sudah cukup besar. Penggunaan pupuk
daun dengan kandungan nitrogen yang lebih tinggi dapat memulihkan tanaman dari
defisiensi nitrogen.
Contoh: Urea, ZA
dll
B.
Defisiensi unsur Phospor
Phosphat merupakan
salah satu unsur dalam asam nukleat, phospholipid dan hampir semua protein. Phosphat
berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pada proses
respirasi.
Gejala kekurangan
Kekurangan unsur phosphat akan mengakibatkan tanaman tumbuh dengan lambat,
salah satunya akibat pembentukan akar tanaman yang tidak optimal. Warna daun
hijau kebiru-biruan dengan tulang daun keungu-unguan. Daun bawah kadang berubah
menjadi berwarna agak merah pucat dengan bercak coklat atau ungu. Batang
tanaman pendek dan ramping, lebih tegak tetapi seperti terpelintir. Gejala yang
lebih lanjut berupa rontoknya bunga dan atau buah.
Pencegahan
Aplikasi pupuk phosphat sebaiknya diberikan sejak sebelum penanaman. Tiga
atau tujuh hari sebelum penanaman merupakan saat yang tepat. Hal ini berkaitan
dengan sifat pupuk phosphat yang lambat larut, seperti TSP atau SP 36. Untuk
gejala defisiensi pada saat tanaman sudah cukup besar, bisa digunakan NPK
dengan cara dilarutkan kemudian dikocorkan di sekitar tanaman. Pengalaman di
lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk susulan dengan pupuk daun atau
pupuk dengan P tinggi lainnya sangat lambat reaksinya untuk memenuhi kekurangan
P. Pencegahan terbaik adalah mengusahakan pH tanah yang netral. Meskipun
demikian beberapa alternatif pupuk dengan kandungan P dapat digunakan, seperti
contoh di bawah.
Contoh: SP-36, Calcium DAP, MAP, Primagro Merah
C. Defisiensi unsur Kalium
Bersama dengan nitrogen dan phosphat, kalium termasuk jenis pupuk makro,
yaitu jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan harus ada.
Namun karena reaksinya terhadap tanaman yang tidak bersifat mencolok,
mengakibatkan penanam sering melupakan penggunaan pupuk kalium. Kalium berperan
dalam sintesis karbohidrat dan protein, pengaturan hidrasi sel dan katalisator
beberapa reaksi dalam tanaman. Kalium berperan juga dalam membangun ketahan tanaman terhadap
serangan hama dan penyakit. Tanaman yang
kekurangan Kalium mengakibatkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap serangan
hama atau pun penyakit.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan unsur kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari
warna hijau menjadi kuning muda. Semakin
lama warna kuning ini berubah menjadi kecoklatan dan salah satu sisinya robek
makin lama seolah-olah membentuk gerigi pada tepi daun.
Pencegahan
a. Penggunaan pupuk KCl sejak awal, sebelum
penanaman sangat dianjurkan.
b. Keseimbangan
antara pupuk nitrogen, phosphat dan kalium akan mengakibatkan tanaman tumbuh
dengan optimal. Penyemprotan
pupuk daun yang mengandung unsur K tinggi misal Complesal merah (K2O 15%) dengan konsentrasi
2 g/l.
D.
Defisiensi unsur Magnesium
Magnesium juga
merupakan salah satu unsur penyusun klorofil, disamping juga berperan sebagai
ko-faktor untuk berbagai macam enzim yang terlibat dalam sintesa karbohidrat
dan menaikkan kadar minyak tanaman.
Gejala kekurangan
Daun tua terlihat
berwarna kekuningan, terutama daging daunnya, sementara tulang daun tetap
berwarna hijau merupakan gejala awal dari defisiensi Magnesium. Gejala lebih
lanjut akan menyebabkan daun berwarna kemerahan, dan kadang menunjukkan gejala
bercak nekrosis.
Pencegahan
Pencegahan
defisiensi unsur magnesium dapat dilakukan dengan cara penyemprotan pupuk daun
yang mengandung unsur magnesium.
Contoh: Garam
inggris atau Calmag
E.
Defisiensi unsur Kalsium
Kalsium berfungsi
mengatur permeabilitas membran sel, membentuk garam dengan pektin pada bagian
tengah lamella dan dinding sel. Kalsium juga berpengaruh terhadap aktivitas
beberapa enzim pada pembelahan sel di titik tumbuh tanaman. Kekurangan kalsium sering terjadi di musim
kemarau terutama di daerah daerah yang tidak mendapat suplai air secara
teratur.
Gejala kekurangan
Kekurangan kalsium
akan berakibat daun muda berubah bentuk dengan ujung daun menggulung ke
belakang dan tepi daun menjadi berlekuk/keriting. Hampir keseluruhan
daun berubah dari bentuk normalnya dan terasa kasar. Pucuk tanaman mati akibat
pembelahan sel terhambat. Pembentukan akar yang tidak sempurna juga mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi sangat lambat. Pada pangkal buah terdapat bercak
coklat/blossom end rot (mis. tomat), atau ujung buah berwarna kuning dan biji
di dalamnya berwarna hitam (mis. cabe).
Pencegahan
Pemberian kapur pertanian (kalsit atau dolomit) dengan dosis 2-4 ton ha
untuk tanah-tanah di Indonesia yang umumnya bersifat asam, dapat mencegah
kekurangan kalsium. Penyemprotan dengan pupuk daun yang mengandung kalsium
tinggi seperti Hydro Ca-fertilizer; CaNO3 atau CaCl2 juga dapat mengurangi
gejala defisiensi kalsium. Lebih dari
itu, pengaturan pemberian air yang teratur dan berkelanjutan akan melarutkan
kalsium dalam tanah sehingga dapat diserap oleh tanaman
F. Defisiensi unsur Belerang (Sulfur)
Meskipun bukan bagian dari klorofil, tetapi belerang mempunyai keterkaitan
dalam sintesa klorofil. Disamping itu belerang juga merupakan komponen dari
beberapa asam amino, vitamin dan koenzim.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan belerang sangat mirip dengan gejala kekurang nitrogen,
yaitu daun muda berwarna hijau pucat atau kuning.
Pencegahan
Penggunaan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen (21%) dan juga belerang (26%)
sebagai pupuk dasar. Penambahan
pupuk daun Multimicro baik pada fase vegetatif maupun fase generatif tanaman.
H. Defisiensi unsur Boron
Boron adalah unsur
hara yang mutlak diperlukan tanaman, namun dalam jumlah yang relatif sedikit
(mikro). Unsur ini berperan penting
dalam pembentukan protein, pembelahan sel, translokasi gula, pembentukan buah
dan perkembangan akar pada tanaman.
Gejala kekurangan
Ciri-ciri tanaman
kekurangan unsur boron biasanya tanaman tumbuh kerdil dengan ruas-ruas yang
pendek . Batang tanaman kaku
dan terdapat beberapa luka/retakan yang
mengeluarkan lendir coklat kekuningan.
Batang ini mudah sekali patah .
Apabila gejala berlanjut hingga tanaman dewasa, tanaman sulit sekali
menghasilkan buah, apabila buah terbentukpun biasanya tidak normal.
Pencegahan
Cara pencegahan defisiensi unsur boron dengan cara sebagai berikut. Pemupukan
unsur mikro yang mengandung unsur boron
seperti Borate atau Fertibor (B 10,6%).
Penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur mikro boron seperti
Multimicro (B 0,3%) atau CaB (B 2%) dengan konsentrasi 1 - 2 ml/l . bahan kimia
borax dapat juga digunakan dengan dosis 0,2 gr/ltr.
Gambar Defisiensi Hara |
Selasa, 27 Maret 2012
Cabe Fantastic Merambah Industri Saos Di Indonesia
Jenis Saos |
Saos
cabai merupakan salah satu bahan penyedap dan penambah
rasa pada makanan. Makanan kecil seperti perkedel, bakwan, otak-otak dan
lainnya merupakan padanan bagi saos cabai. Selain
makanan kecil, makanan besar seperti bakso, mie ayam, spagetti,
hamburger, dan sea food seakan tidak lengkap jika tanpa menggunakan saos
cabai.
Di Indonesia, terdapat sekitar 24
perusahaan yang memproduksi saos tomat dan atau saos cabai. Jumlah
tersebut naik dibandingkan pada tahun 2003 sebanyak 16 perusahaan.
Jumlah perusahaan tersebut mengindikasikan meningkatnya produksi saos
tomat dan atau saos cabai di Indonesia. Saat ini pasar saos cabai masih dikuasai Indofood, ABC heinz dan Hunts.
Cabe fantastic telah lulus uji dari perusahaan pembuatan saos sehingga saat ini cabe fantastic telah ditanam para petani mitra perusahaan pembuatan saos. Penanaman cabe fantastic yang bermitra meliputi wilayah Bojonegoro, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
Proses Pengiriman Cabe Ke Pabrik |
Sabtu, 24 Maret 2012
SOP Cabe Hibrida Fantastic F1
Standar Operasional Prosedur
Penanaman Cabe Hibrida Fantastic F1
Penanaman Cabe Hibrida Fantastic F1
NO
|
Kegiatan
|
Hari
|
Uraian
|
Keterangan
|
1
|
Persiapan lahan |
H-30
|
Olah tanah dengan dibajak, buat
bedengan ukuran 120 cm X 12 m atau panjang sesuai lahan, tinggi guludan 50-60
cm, jarak antar gludan 50- 60 cm. Tabur Dolomite 100 gram/tanaman dan pupuk
kandang sapi atau kambing (matang)/organik 1 kg/tanaman.
|
Campur jd satu
antara ppk kandang dgn dolomite (gunakan pupuk kandang matang)
|
2
|
Persemaian
|
H-30
|
Campurkan 1
ember (10lt) ppk kandang+2 ember tanah yg sdh diayak halus+SP-36 halus 6
SDM+Furadan 3 SDM. Masukkan ke polybag ukuran 6X10 cm isi sampai 90%.
|
|
H-25
|
Benih
diperam 5 – 7 hari dan pindah ke media dg lidi atau pinset . Siram pagi
sore dg gembor halus, umur 10 hari plastic dibuka penuh. Bibit siap pindah
18-21 hari.
|
Kecambah
tidak boleh patah & jgn menggunakan zpt
|
||
H-7
|
Tabur pupuk
dasar kimia NPK 16-16-16 sebanyak 15 gram/tanaman, bisa ditambahSP-36 sebanyak 5 gram/tanaman dan ditaruh alur tengah dan sempurnakan bedengan dan tutup mulsa. Pastikan Kondisi sangat basah sebelum ditutup mulsa.
|
Diberikan di alur tengah (jangan diaduk)
|
||
H-2
|
Pembuatan lubang tanam dan pemasangan ajir dg jarak tanam 60cm x 60 cm
atau 60cm x 70cm (musim hujan). Musim hujan gunakan tata letak segitiga artau engkel (satu barisan per guludan)
|
Dimusim hujan jarak tanam harus diperlebar.
|
||
3
|
Penanaman
|
H-1
|
Lokasi diairi sampai benar-benar basah. Persemaian boleh disiram
sebelumnya dengan larutan fungisida Previcur-N untuk mencegah rebah
kecambah
|
Tanah guludan harus basah dan cukup air sebelum tanam
|
H-0
|
Tanam pada
sore hari masukkan dalam larutan Dhitane 2gr/lt dan Agrept 1.2gr/lt dan buang
polybag, jaga jangan sampai media pecah, lalu disiram
|
Usahakan jangan ada rongga antara lulsa dan tanah.
|
||
4
|
Pemeliharaan
|
Dari awal
pemeliharaan disarankan tidak menggunakan ZPT
|
Penggunaan ZPT melemahkan tanaman.
|
|
1.Pemupukan
|
H+15
|
Pupuk kocor NPK 16-16-16 dosis 10 gr/lt per 4 tanaman. Diusahakan agar
tidak mengenai batang tanaman cabe
|
1
gelas/tanaman
|
|
H+35
|
Pupuk kocor NPK 16-16-16 dosis 10 gr/lt per 4 tanaman. Diusahakan agar
tidak mengenai batang tanaman cabe
|
1
gelas/tanaman
|
||
H+50
|
Pupuk NPK 16-16-16 5-10 gr/tanaman
|
Di tugal di antara 2 tanaman
|
||
2.Perempelan
|
H+15
|
Buang semua
tunas dibawah cabang Y dan diikat ke ajir
|
Jgn sampai telat, karena umur panen Fantastic genjah
|
|
3.Penyiangan
|
H+10
|
Bersihkan
semua gulma dan diulangi setiap ada gulma buang ke luar lahan
|
Gulma bisa jadi inang bagi hama dan penyakit
|
|
4.
Pengairan
|
H+10
|
Pastikan kondisi tanah bedengan selalu dalam kondisi cukup basah dan
cukup air. Jangan sampai kekeringan
|
Kecukupan air paling penting bagi perkembangan tanaman
|
|
5.
Pengendalian hama &Penyakit
|
H+1
|
Semprot
dengan insektisida dan fungisida dengan dosis rendah dan ulangi tiap
minggu .
|
Lakukan pengamatan intensif terhadap tanaman
|
|
H+15
|
Semprot
dengan insektisida pada musim kemarau dan fungisida pada musim hujan ,
diulangi tiap 7 hari untuk pencegahan. Bila ditemukan serangan lakukan sedini
mungkin dan diulang 2 hari untuk penyempurnaan
|
Pengamatan dilakukan
tiap hari .Untuk pemberantasan hama&peyakit lihat di panduan
|
||
5
|
Panen
|
H+75
|
Petik buah
yg sudah merah penuh dan pisahkan dg buah rusak. Panen dilakukan tiap 5 -7 hari sekali dan bisa 15 – 17 kali. Buah rusak
tidak boleh dibuang dilahan
|
Utk dataran rendah (dataran tinggi >85 HST)
|
* JENIS DAN DOSIS PUPUK BISA DISESUAIKAN DENGAN KONDISI LAHAN
Penyakit Bakteri pada Tanaman Cabe
PENYAKIT BAKTERI PADA MASA PERTUMBUHAN
Biji cabai dapat membawa penyakit (seed borne disease) dan ini cukup
membahayakan tanaman-tanaman berikutnya. Patogen yang terbawa adalah
dari kelompok patogen hidup dan gejala penyakit umumnya tidak muncul
pada biji dan penampakan biji seperti biji normal yang sehat.
Pencegahan dapat dilakukan walaupun tidak bisa 100% dengan
menggunakan benih yang bersertifikat. Rendam benih dengan NaOCl 1,3%
selama 1 menit atau gunakan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,75%
selama 10 menit.
PENYAKIT BAKTERI DI PERSEMAIAN
Di persemaian penyakit bakteri disebut LAYU BAKTERI yang perasal
dari patogen Ralstonia Solanacearum. Gejala yang tampak pada saat
terkena layu bakteri adalah tanaman muda layu yang di mulai dari pucuk,
selanjutnya seluruh bagian tanaman akan layu dan mati.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memilih tanah untuk media semai
dari lapisan sub soil ( 1,5-2m dibawah permukaan tanah ) dicampur dengan
pupuk kandang matang (harus benar-benar matang) dan pasir pada
perbandingan 1:1:1 . Campuran media ini di pasteurisasi(di panaskan)
selama 2 jam. Semaian yang terinfeksi harus dicabut dan dimusnahkan, media
tanah yang terkontaminasi harus dibuang. Naungan persemaian secara
bertahap dibuka agar matahari masuk dan tanaman menjadi lebih kuat.
Gunakan fungisida/bakterisida ( merk dagang: agrept/bakterimycin) dengan dosis yang paling rendah.
PENYAKIT BAKTERI PADA MASA VEGETATIF – GENERATIF
Bercak Bakteri |
Bakteri pada Buah |
Penyakit bakteri pada masa vegetatif adalah bercak bakteri dan layu bakteri.
BERCAK BAKTERI berasal dari patogen Xanthomonas campestris p.v vesicatoria (Xcv). Bagian tanaman yang terserang adalah daun dan ranting. Bercak awal pada daun berukuran kecil dan berbentuk sirkuler spot berair kemudian menjadi nikrotik dengan warna coklat di bagian tengah dan pucat pada pinggirannya. Pada bagian atas daun, bercak seperti tenggelam. Sedangkan pada bagian bawah bercak seperti menonjol. Bercak yang menyatu akan berwarna coklat dengan pinggiran berwarna jerami. Gejala bercak bakteri pada daun dan ranting tidak berubah pada pertumbuhan generatif. Serangan yang parah dapat mengakibatkan defoliasi (gugur daun).
LAYU BAKTERI (Ralstonia Solanacearum) gejalanya tampak pada daun yang terletak di bagian bawah. Setelah beberapa hari seluruh daun menjadi layu permanen. Sedangkan warna daun tetap hijau, tapi kadang-kadang sedikit kekuningan. Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan. Apabila akar atau batang tersebut dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap. Pada masa pertumbuhan generatif gejalanya sama.
BERCAK BAKTERI berasal dari patogen Xanthomonas campestris p.v vesicatoria (Xcv). Bagian tanaman yang terserang adalah daun dan ranting. Bercak awal pada daun berukuran kecil dan berbentuk sirkuler spot berair kemudian menjadi nikrotik dengan warna coklat di bagian tengah dan pucat pada pinggirannya. Pada bagian atas daun, bercak seperti tenggelam. Sedangkan pada bagian bawah bercak seperti menonjol. Bercak yang menyatu akan berwarna coklat dengan pinggiran berwarna jerami. Gejala bercak bakteri pada daun dan ranting tidak berubah pada pertumbuhan generatif. Serangan yang parah dapat mengakibatkan defoliasi (gugur daun).
Xanthomonas campestris |
LAYU BAKTERI (Ralstonia Solanacearum) gejalanya tampak pada daun yang terletak di bagian bawah. Setelah beberapa hari seluruh daun menjadi layu permanen. Sedangkan warna daun tetap hijau, tapi kadang-kadang sedikit kekuningan. Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan. Apabila akar atau batang tersebut dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap. Pada masa pertumbuhan generatif gejalanya sama.
Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan :
1. Tanah-tanah yang terkontaminasi penyakit layu jangan digunakan. Kontaminasi penyakit layu dapat dipelajari dari tanaman sebelumnya.
1. Tanah-tanah yang terkontaminasi penyakit layu jangan digunakan. Kontaminasi penyakit layu dapat dipelajari dari tanaman sebelumnya.
2. Membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma sebelumnya. Membalik tanah agar terkena sinar matahari.
3. Pemupukan yang berimbang yaitu N, P dan K serta pupuk organik 15-20 ton per hektar.
4. Peninggian guludan/bedengan cabai mengurangi insiden layu.
5. Penggunaan mulsa plastik hitam perak.
6. Tanaman muda yang terinfeksi penyakit dicabut dan disulam dengan tanaman yang sehat.
7. Ekstrak tanaman merigold ( Titonia diversifotala) dalam air 1:20
(berat/volume) efektif untuk mengendalikan antraknosa.
8. Gunakan fungisida/bakterisida.
Ralstonia Solanacearum |
Cairan Putih/Kepulan Asap |
PENYAKIT BAKTERI PADA BUAH
BUSUK BUAH BAKTERI patogennya adalah (Erwinia carotovora pv carotovora). Gejala busuk basah pada buah dimulai dari tangkai dan kelopak buah,tetapi infeksi dapat terjadi melalui luka di bagian mana saja dari buah. Jaringan buah yang terinfeksi menjadi lunak dan luka segera melebar merusak bagian dalam daging dan menjadi masa yang basah lunak dan berlendir. Lendir keluar dari kantung buah dan menguap sampai kering. Buah yang masih menempel pada tanaman kemudian terinfeksi akan tetap terikat menggantung seperti kantung air. Setelah isinya keluar kantung buah kering dan berwarna transparan.
Erwinia carotovora |
Langganan:
Postingan (Atom)