Jumat, 23 Maret 2012

Jamur Trichoderma Sebagai Agen Pengendali Hama dan Penyakit Tanaman


Jamur Trichoderma sp. merupakan satu dari sekian banyak agen pengendali hayati yang telah dikembangkan dan diaplikasikan secara luas.
Keberhasilan penggunaan agen hayati ini telah banyak dilaporkan di berbagai penelitian diantaranya untuk mengendalikan penyakit akar putih Rigidoporus micropus di perkebunan karet dan teh.
Jamur ini juga sebagai agen hayati untuk mengendailkan patogen penyebab rebah kecambah Rhizoctania solani, layu Fusarium sp. akar gada Plasmodiophora brassicae dan patogen Pythium yang merupakan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan penyakit rebah kecambah (Dumping off) pada kacang-kacangan.
Jamur ini selain bersifat hiperparasitik terhadap beberapa patogen, diketahui pula dapat menghasilkan antibiotik yang dapat mematikan dan menghambat pertumbuhan jamur lain.
Mekanisme penekanan patogen oleh Trichoderma terjadi melalui proses kompetisi, parasitisme, antibiosis, atau mekanisme lain yang merugikan bagi patogen. Selain itu, jamur ini mempunyai sifat-sifat mudah didapat, penyebarannya luas, toleran terhadap zat penghambat pertumbuhan, tumbuh cepat, kompetitif dan menghasilkan spora yang berlimpah, sehingga mempermudah penyediaan jamur sebagai bahan pengendali hayati dalam proses produksi massal.
Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama kemampuannya untuk menyebabkan produksi perakaran sehat dan meningkatkan angka ke dalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan tanah). Akar yang lebih dalam ini menyebabkan tanaman menjadi lebih resisten terhadap kekeringan, seperti pada tanaman jagung dan tanaman hias.
Trichorderma sp. merupakan jamur yang paling banyak terdapat di dalam tanah dan bersifat antagonistik terhadap jamur lain. Selain daya adaptasinya luas, Trichorderma mempunyai daya antagonis tinggi dan dapat mengeluarkan racun, sehingga dapat menghambat bahkan mematikam patogen lain.
 

Mekanisme kerja jamur Trichoderma dalam mengendalikan mikroba patogen pada tanah adalah :
- Terjadinya kompetisi bahan makanan antara jamur patogen dengan jamur Trichoderma dalam tanah. Adanya pertumbuhan jamur Trichoderma yang
pesat dalam tanah akan mendesak pertumbuhan patogen pada akar.
- Mikoparasitisme, jamur Trichoderma merupakan jamur yang bersifat mikoparasit, artinya jamur ini dapat menghambat pertumbuhan patogen dengan parasitisme.
Mekanisme yang terjadi Trichoderma dapat melilit hifa mikroba patogen dan jamur ini juga mengeluarkan enzim yang mampu merombak dinding sel mikroba
patogen sehingga patogen mati. Beberapa jenis enzim pelisis yang telah diketahui dihasilkan adalah ensim kitinase dan b -1,3 glucanase.
- Antibiosis, Trichoderma juga menghasilkan antibiotik yang termasuk kelompok furanon yang dapat menghambat pertumbuhan spora dan hifa mikroba patogen,
diidentifikasikan dengan rumus kimia 3-2-hydoxyprophyl-4-2-hexadienyl)-2-5(5H)-furanon.



TRICO-G

Trico-G merupakan formulasi dari jamur Trichoderma sp dan Gliocladium sp serta mikroflora Bio-katalisator dan Bio-antagonis penyakit tanaman, hasil penelitian Bio-teknologi terbaru.
Manfaat Trico-G:
1. Mencegah penyakit rebah kecambah.
2. Meningkatkan ketegaran bibit.
3. Mencegah serangan penyakit layu.
4. Mempercepat pemasakan pupuk kandang.
5. Meningkatkan kesuburan tanah.
Cara penggunaan:
1. Persemaian
Campurkan 1-2 sendok makan Trico-G dan tambahkan gula 1 sendok makan/tetes/molase ke dalam 10 liter air kemudian siramkan ke bedengan sebelum biji disemai serta ulangi setelah  umur 7-10 hari.
2. Pematangan Pupuk Kandang
Campurkan 0,5-1 kg Trico-G dan tambahkan gula 250 gram/tetes/molase ke dalam air (airnya disesuaikan kebutuhan) kemudian siramkan pada 1-2 ton kotoran sapi/kambing, tumpukan kotoran sapi/kambing ditutup terpal (jangan terkena sinar matahari langsung/air hujan) biarkan selama 3-4 minggu (tidak perlu diaduk).
Sementara untuk kotoran sapi/kambing yang ada didalam karung cukup diberikan 2-3 sendok makan Trico-G dan ditambahkan gula 1 sendok makan/tetes/molase kedalam 1-2 liter air kemudian disiramkan ke dalam karung dan peram selama 3-4 minggu (lebih lama lebih baik).
3. Dapat dicampur dengan pupuk NPK untuk dikocorkan dilahan (pupuk organik harus ada dilahan).

Penting!!!
Tujuan diberikan gula/tetes/molase adalah untuk memberikan makanan bagi jamur trichoderma karena perlu tenaga sebelum bekerja dan memecah spora jamur menjadi miselium (tumbuh dan berkembangnya jamur trichoderma).

2 komentar:

  1. sip... nek beli di daerah pare kediri dimana mas!!! pemberitahunan cabe fantastik disini mulai mendominasi dan menggeser varietas lain yang umumnya ditanam para petani..

    by: agung
    Omah ijo nursery plant technology

    BalasHapus
  2. alhamdulillah,saat ini cabe fantastic sudah dpt d trima petani dan pedagang cabe di jawa timur mas...
    kalo mau mencoba cabe fantastic silahkan menghubungi sdra. slamet yudiono di no.HP 085648685999 wilayah kediri dan sekitarnya. kalo mau konsultasi lebih lanjut bisa Email di cabe.fantastic@gmail.com
    trimakasih infonya!

    BalasHapus